Senin, 17 Mei 2010

Tentang Kota Blitar





Kota Blitar, adalah kota yang terletak di bagian selatan Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 167 km sebelah selatan Kota Surabaya. Kota Blitar terkenal sebagai tempat kelahiran dan dimakamkannya presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Kota Blitar juga disebut Kota Peta (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepimpinanan Supriyadi, Laskar Peta melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya perlawanan di daerah lain. Ikan koi yang populer di Jepang dapat dibudidayakan dengan baik di kota ini sehingga memberikan julukan tambahan sebagai Kota Koi.[1]

Sejarah
Rumah masa kecil Bung Karno di Jl. Sultan Agung.

Berdasarkan legenda, dahulu Bangsa Tartar dari asia timur sempat menguasai tanah Blitar yang kala itu belum bernama Blitar. Majapahit sebagai penguasa Nusantara saat itu merasa perlu untuk merebutnya. Kerajaan adidaya tersebut mengutus Nilasuwarna untuk memukul mundur Bangsa Tartar.

Keberuntungan berpihak pada Nilasuwarna, ia dapat mengusir bangsa dari Mongolia itu. Atas jasanya, ia dianugerahi gelar sebagai Adipati Aryo Blitar I untuk kemudian memimpin daerah yang berhasil direbutnya tersebut. Ia menamakan tanah yang berhasil ia bebaskan dengan nama Balitar yang berarti kembali pulangnya bangsa Tartar.

Akan tetapi, pada perkembangannya terjadi konflik antara Aryo Blitar I dengan Ki Sengguruh Kinareja yang tak lain adalah patihnya sendiri. Konflik ini terjadi karena Sengguruh ingin mempersunting Dewi Rayung Wulan, istri Aryo Blitar I.

Singkat cerita, Aryo Blitar I lengser dan Sengguruh meraih tahta dengan gelar Adipati Aryo Blitar II. Akan tetapi, pemberontakan kembali terjadi. Aryo Blitar II dipaksa turun oleh Joko Kandung, putra dari Aryo Blitar I. Kepemimpinan Joko Kandung dihentikan oleh kedatangan bangsa Belanda. Sebenarnya, rakyat Blitar yang multietnis saat itu telah melakukan perlawanan, tetapi dapat diredam oleh Belanda dengan membuat peraturan baru.

Belanda menetapkan Blitar sebagai Gemeente Blitar pada 1 April 1906 berdasarkan peraturan Staatsblad van Nederlandche Indie 150/1906. Momen inilah yang sampai sekarang diakui sebagai hari jadi kota ini. Pada tahun itu, juga dibentuk beberapa kota lain di Indonesia, antara lain Batavia, Buitenzorg, Bandung, Cheribon, Magelang, Semarang, Salatiga, Madiun, Malang, Surabaya, dan Pasuruan.



Pariwisata

Tempat tujuan wisata di Kota Blitar antara lain:

* Makam Bung Karno. Makam Proklamator Bung Karno adalah makam seorang tokoh besar yaitu presidan pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI. Makam ini terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, sekitar 2 km ke utara dari pusat kota.
* Perpustakaan dan Museum Bung Karno. Perpustakaan ini selain berisi segala bentuk memorabilia Bung Karno, juga kelak akan dikembangkan sebagai pusat studi terpadu. Beberapa koleksi yang ada saat ini adalah lukisan hidup Bung Karno yang dapat berdetak tepat pada bagian jantungnya, uang Bung Karno yang dapat menggulung sendiri, dan koleksi sumbangan dari Yayasan Idayu.
* Istana Gebang. Istana Gebang atau lebih dikenal dengan sebutan Ndalem Gebang, merupakan rumah tempat tinggal orang tua Bung Karno. Istana ini bertempat di Jl. Sultan Agung 69, Blitar. Di rumah ini pada setiap bulan Juni ramai didatangi pengunjung, baik dalam rangka Haul Bung Karno maupun karena adanya kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar, seperti Grebeg Pancasila.
* Petilasan Arya Blitar. Petilasan ini berupa makam, yaitu makam Adipati Arya Blitar yang terletak di Kelurahan Blitar, Kecamatan Sukorejo. Makam ini ramai dikunjungi pada bulan Sura (Muharram) dan juga setiap malam Jumat legi.
* Monumen Supriyadi. Pada tahun 1945, Kota Blitar menjadi pusat pemberontakan tentara PETA yang dipimpin oleh Sodancho Supriyadi, melawan tentara Jepang. Untuk mengenang jasa beliau, dibangunlah sebuah monumen yang terletak di depan bekas markas PETA (depan TMP Raden Wijaya). Selain di sana, juga dibangun sebuah patung setengah dada Supriyadi yang terletak di depan Pendapa Kabupaten Blitar.
* Kebon Rojo yaitu taman hiburan dan rekreasi keluarga yang berada di belakang kompleks rumah dinas Walikota Blitar yang disediakan untuk masyarakat umum maupun wisatawan secara cuma-cuma. Di taman tersebut terdapat beberapa jenis hewan peliharaan, fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung apresiasi seniman, air mancur, dan juga berbagai jenis tanaman langka yang berfungsi sebagai paru-paru kota.
* Taman Air Sumberudel yang diresmikan kembali oleh Walikota Blitar pada tanggal 10 Oktober 2007 setelah direnovasi selama kurang lebih satu setengah tahun adalah taman air paling megah se-eks Karesidenan Kediri. Taman air ini mempunyai fasilitas yang cukup lengkap bila dibandingkan dengan taman-taman air lain di Jawa Timur. Sayang, pengelolaan parkirnya tidak lebih bagus daripada sebelum direnovasi.
* Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) yaitu pusat layanan informasi bagi para pelaku ekonomi, khususnya pelaku perdagangan, selain sebagai pusat layanan informasi tentang pariwisata. Pembangunan pusat informasi ini adalah bentuk realisasi kebijakan pembangunan sarana-prasarana ekonomi pada umumnya, serta sarana-prasarana perdagangan dan pariwisata pada khususnya. Ini adalah penjabaran dari pembangunan sistem perdagangan barang dan jasa unggulan sebagaimana yang tersurat dalam rumusan visi Kota Blitar.

Fasilitas pendukung

* Patria Plaza Hotel terletak di Jl. Kartini. Hotel ini berdiri sejak tanggal 1 Januari 2005 dan diresmikan oleh Walikota Blitar.
* Hotel Puri Perdana terletak di Jl. Anjasmoro. Hotel ini adalah hotel pertama di Kota Blitar yang memberikan fasilitas gratis internet.
* Hotel Tugu Sri Lestari terletak di Jl. Merdeka. Hotel ini lebih dikenal dengan sebutan Sri Lestari saja. Hotel bergaya kolonial ini merupakan hotel tertua yang berdiri di pusat Kota Blitar dan merupakan saksi sejarah dari peristiwa pemberontakan PETA yang terjadi pada tanggal 14 Februari 1945. Pada pemberontakan PETA hotel ini bernama Hotel Sakura
* Hotel Herlingga Jaya terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto ini juga terdapat kolam pemandian dan taman bermain untuk anak, biasanya dijadikan tujuan wisata oleh masyarakat kota blitar dan sekitarnya untuk melepas penat di akhir pekan maupun hari-hari libur lainnya.

Fakta Tentang Kota Blitar

* Dahulu, Kota Blitar hanya mempunyai satu kecamatan, namun akhirnya dipecah menjadi tiga kecamatan sejak tahun 1982.
* Kota Blitar, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Kediri merupakan daerah utama yang dilewati oleh lahar Gunung Kelud apabila meletus.
* Mantan Menteri Keuangan RI dalam Kabinet Indonesia Bersatu dan calon wakil presiden dari capres Incumbent Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2009, Boediono, lahir dan dibesarkan di kota ini.
* Puteri Indonesia 2007, Putri Raemawasti, lahir dan dibesarkan di kota ini.
* Produsen pesawat berkebangsaan Belanda-Amerika Serikat, Anthony Fokker, lahir di Blitar.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Blitar Kota Cilik Seng Kawentar... Diluk engkas PEMILUKADA Lek Gegeran.. Maleh Kota Cilik Seng Gelutan...

Unknown mengatakan...

ceritanya bupati pertama gak sama dgn yg q dengar? Bupati blitar pertama adalah cucu dari bupati berbek pada jaman mataram bukan dijaman majapahit mana yg benar

Unknown mengatakan...

Sebagai info memang benar bupati blitar pertama kali adalah Ronggohadinegoro turunan berbek nganjuk..beliau di angkat jadi bupati 31 des 1830 setelah perang Diponegoro jadi betul jaman mataram..namun blitar waktu itu masuk wilayah mangkunegaran solo.Sedangkan aryo blitar menurut legenda memang jauh sebelum itu sekitar 1200 M jadi jaman mojopahit sekarang prasasati itu di peringati setiap tgl 5 agustus